Kisah di Balik We Will Not Go Down (Song for Gaza) - Michael Heart
Lagu We Will Not Go Down (Song for Gaza) dibikin secara tidak sengaja.
Michael Heart sama sekali tidak merencanakan lagu ini dari jauh-jauh
hari. Lirik lagunya muncul begitu saja. Dari hati seorang Michael
Hearts.
"Lagu ini tidak pernah saya bikin dengan sempurna, saya
tidak merencanakannya. Lagu itu jadi begitu saja, muncul dari emosional
saya yang terdalam sebagai bentuk kejadian-kejadian mengerikan yang
sedang terjadi di sana (Palestina)," tutur Michael dalam wawancara
tentang lagunya sekitar dua tahun lalu
Dengan keinginan membara
ingin menunjukkan kepada dunia apa yang sedang terjadi di Palestina,
Michael mengerjakan lagu ini dengan cepat. Tanpa peralatan mahal dan
video yang memadai, ia membuat sendiri video dan lagu We Will Not Go
Down (Song for Gaza), dan mengunggahnya di Youtube.
"Saya menulis
lagu itu dan merekamnya dengan cepat, semua terjadi kurang dari 24 jam.
Dan saat saya selesai merekamnya, saya mulai sadar bahwa saya telah
menghasilkan sesuatu dengan cepat, sesuatu yang akan sangat berpengaruh
dan perlu saya bagikan dengan orang lain," katanya. "Saya lalu
menyatukan semuanya. Dengan budget rendah, kualitas (rekaman) yang
buruk, bersama dengan foto slide show yang ada di komputer saya - yang
memperlihatkan apa yang terjadi pada korban perang... dan saya langsung
mengunggahnya di Youtube," sambung Michae
Tak disangka, respon
dari lagu tersebut sangat besar. Lagu itu dilihat lebih dari 1 juta
orang hanya dalam 4 minggu pertama. Michael pun menerima ribuan email
serta puluhan permintaan wawancara dari seluruh dunia. Lagu We Will Not
Go Down lalu diputar di radio dan televisi, dan dinyanyikan para
demonstran di seluruh dunia.
"Saya mendapatkan ribuan pesan dari
orang, dari berbagai negara, berbagai kepercayaan. Bahkan saya juga
mendapatkan surat dari masyarakat Jewish, yang mana ayahnya adalah
korban holocaust yang selamat. Mereka memperlihatkan visi yang sama,
pengertian yang sama bagaimana kelirunya pendapat kebanyakan orang
selama ini tentang Palestina," kata Michael.
Dalam wawancaranya,
Michael menjelaskan bahwa lagu ini tidak ada hubungannya dengan agama.
Ia murni ingin menyuarakan hak para korban perang yang ingin mendapat
kebebasan untuk hidup.
"Lagu itu bersifat humanity dan alam,
sama sekali tidak ada hubungannya dengan agama. Tidak seperti anggapan
banyak orang yang salah mengartikannya. Ini benar-benar tentang hak umat
manusia, hak mereka yang berada di Palestina
Bila banyak orang
lebih memilih untuk menyuarakan ketidakadilan dengan demo, atau menulis
surat terbuka, atau surat protes, Michael memilih jalan lain. Sebagai
musisi, ia tahu cara yang harus ditempuhnya.
"Ini hanya cara saya
menyuarakan soal ini, tentang ketidakadilan yang terjadi. Jika beberapa
orang melakukan protes di jalan, dan beberapa orang menulis surat untuk
melontarkan protes mereka, (cara) saya adalah menulis lagu," ujarnya.
"Lagu yang bisa mengubah cara pandang orang, yang berpengaruh kepada
orang banyak di dunia ini. Lagu ini bercerita tentang kebenaran.
Sayangnya, kebenaran itu memang menyakitkan, tapi tetap saja, kebenaran
itu perlu ditunjukkan kepada dunia," tegas Michael.
Thursday, 24 July 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment